Setelah sudah sekian lama saya nggak nulis di blogs ini, perkenankanlah saya mencoba aktif lagi yaa ....
Dalam tulisan kali ini, topik bahasannya mengenai masalah teknis lagi... Harap maklum, karena hobi saya ngoprek lagi kambuh hehehe…
Seperti biasa, saya berikan disclaimer terlebih dahulu yaa.... Pengetahuan yang diperoleh di sini hanya untuk pembelajaran saja, tidak ditujukan untuk memperoleh keuntungan finansial atau dalam rangka melanggar hak cipta. Selain itu, apabila karena percobaan ini perangkat Anda menjadi rusak / tidak berfungsi sebagaimana mestinya, itu juga bukan tanggung jawab saya hehehe…
Oke.. ceritanya, setelah di tulisan sebelumnya saya sudah berhasil meng-inject Fixed Wireless Phone (FWP) LG LSP-345 bawaan Wifone dari operator Bakrie Telecom dengan StarOne dari Indosat, maka di eksperimen kali ini, saya mencoba melakukan hal yang sama, tetapi jenis terminal yang saya gunakan kali ini adalah Wifone dengan tipe Huawei ETS 2258. Ceritanya, saya memperoleh FWP Huawei ETS 2258 second dari penawaran di Kaskus. Saya sengaja mencari FWP yang second, maklumlah, nantinya FWP ini hanya untuk dioprek-oprek saja, sayang kan kalau harus beli baru hehehehe…
Terus kenapa saya memilih FWP ini? Alasan utamanya adalah karena FWP ini sudah support internet (bisa digunakan sebagai modem), dan ada tempat RUIM-nya (meskipun slot RUIM tidak terpasang). Saya tertantang untuk bisa memanfaatkan RUIM yang ada di FWP ini, dan selain itu, juga supaya FWP ini bisa dipasang dengan semua provider CDMA selain Wifone...
Naah, untuk mengoprek ini ada beberapa software yang saya gunakan yaitu :
1. Qualcomm PST (QPST) 2.7 build 323
2. Hex editor (terserah software apa yang akan dipakai, tapi dalam praktek, saya menggunakan Hex Editor Neo)
3. ZTE PST 3.16 (sebetulnya ini tidak diperlukan, tapi menurut saya bisa mempermudah program ngoprek saya...)
4.Bitpim
Mungkin semua software di atas bisa digantikan dengan Cdma Workshop, akan tetapi karena saya tidak punya pengalaman dengan Cdma Workshop, maka saya tidak bisa berkomentar lebih jauh hehehe…
Buat anda yang penasaran ikutan ngoprek, berikut langkah-langkanya :
1. koneksikan FWP Huawei tersebut dengan komputer menggunakan kabel USB yang tersedia dalam paket penjualan
2. buka Bitpim, cari port dimana FWP tersambung. Bitpim ini digunakan untuk melihat SPC (special programming code?). Setelah tersambung, pastikan masuk ke menu Browse file system, kemudian silakan dipantengin isi file nvm_0002. Di situ nanti akan terlihat ada 6 digit angka, yang merupakan SPC dari FWP tersebut... Catat baik - baik angka SPC ini, karena akan selalu ditanyakan ketika proses selanjutnya...
3. buka QPST Configuration, jangan lupa untuk add port FWP ke QPST server. Setelah FWP terdeteksi, untuk bisa menggunakan RUIM slot, buka program “Service Programming” bawaan QPST. Apabila ditanyakan SPC-nya, masukkan 6 digit yang diperoleh dari Bitpim di langka sebelumnya. Masuklah ke tab “1x/HDR Security”. di bagian R-UIM Config, pilih dengan “RUIM only” atau “RUIM if avail”. Jika dipilih “RUIM Only”, maka parameter operator yang akan dibaca adalah yang berada di kartu RUIM, akan tetapi jika dipilih “RUIM if avail”, maka bila RUIM card tidak dipasang, FWP akan membaca parameter yang di-inject ke dalamnya. Sampai di sini, FWP sudah bisa membaca / mendukung RUIM. Anda tinggal memasang connector RUIM saja dan kemudian pasang RUIM-nya, maka selesai deehh.... Akan tetapi, langkah ngoprek masih belum selesai... Kartu RUIM yang bisa dibaca oleh FWP hanya kartu ESIA / RUIM produk dari Bakrie Telecom lainnya., sedangkan RUIM dari untuk operator lainnya apabila dipasang akan ditolak hehehe,,,
4. Agar bisa menggunakan RUIM maupun setting dari operator lainnya, maka PRL di FWP ini harus diganti. Masalahnya adalah, ketika diganti dengan menggunakan program “Service Programming” QPST maupun dengan ZTE PST akan selalu gagal, karena memang masih di-lock untuk produk Bakrie Telecom saja...
5. Agar bisa membuka kunci (unlock), Anda perlu bantuan Hex Editor untuk membaca dan mengubah isi dari file NVM. Gunakan program “EFS Explorer” dari QPST. Setelah itu, copy-kan file dengan nama awal nvm_* ke hard disk komputer kita. File-file inilah yang nantinya perlu di-edit. Lalu, apa-nya yang harus di edit ?? Cobalah untuk mencari nilai hex dari SID Bakrie Telecom (10623). kalau ketemu, gantikan dengan SID operator yang diinginkan. Misalnya untuk Flexi adalah 10496, StarOne 10817, dst. Pastikan nilai SID tersebut sudah diganti ke dalam bentuk hexadecimal..
6. Setelah file nvm yang di edit selesai, copy-kan kembali file tersebut dari hard disk ke FWP dengan “EFS Explorer”.
7. Ganti PRL bawaan FWP dengan file PRL dari operator yang baru. Misalnya anda memilih Fren dari Mobile-8, maka gantilah PRL asli dengan PRL Fren (saya nggak akan membahas dari mana didapat PRL nya, silakan cari sendiri caranya yaaa...). Untuk menulis PRL yang baru, bisa dengan program ZTE PST (menurut saya lebih gampang), atau bisa juga dengan software “Service Programming” bawaan QPST.
Naah, langkah-langkah (trik) nya selesai sampai disitu. Kalau semua sudah sukses, maka FWP ini sekarang bisa digunakan untuk operator CDMA yang bekerja di frekuensi 800 MHz selain produk Bakrie Telecom, sesuai dengan parameter PRL yang ditulis. Disini saya sengaja nggak membeberkan caranya dengan jelas/gamblang, supaya Anda punya kesempatan ngoprek sendiri, karena saya memperoleh langkahnya juga dari hasil trial and error.
Nah, kalau sudah sukses melaksanakan langkah – langkah di atas, agar bisa digunakan untuk semua operator CDMA, maka kuncinya lagi –lagi di file NVM yang sudah saya sebutkan tadi. Edit saja parameter SID aslinya (10623) dengan nilai tertentu, sehingga SID nya menjadi suatu range/rentang (tidak spesifik menunjuk di angka tertentu)..
Happy ngoprek!!!… semoga sukses dan terminalnya tidak malah rusak huehehe…